Senin, 21 Januari 2013

Kebudayaan Musim Dingin di Jepang

Kebudayaan Musim Dingin di Jepang
 
1. Tahun Baru (Shogatsu)
Di Jepang, perayaan ini dirayakan dari 1 hingga  3 Januari. Pada saat ini, rumah- rumah memasang hiasan daun pinus (matsu).












Pada malam tahun baru, masyarakat Jepang mempunyai tradisi memakan soba yang disebut toshikoshi soba.



Hari- hari pada awal tahun ditandai dengan hatsumode. Yaitu kunjungan pertama ke kuil agama Shinto dan Budha.



Selain toshikoshi soba, ada juga masakan istimewa yang dimakan pada tahun baru. Diantaranya:


Osechi


kue mochi


2. Hari Kedewasaan (Seijin no hi)
Jatuh pada hari Senin, tepatnya pada minggu kedua Januari. Hal ini dimaksudkan untuk merayakan generasi muda yang bisa hidup mandiri dan menyadari telah menjadi dewasa.
Upacara diadakan pemerintah lokal di kota dan desa untuk meresmikan pemuda yang telah atau segera genap berusia 20 tahun. Usia ini telah dianggap dewasa menurut hukum untuk boleh merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol dan mengikuti pemilihan umum.



3. Setsubun
Jika anda pernah melihat di film- film kartun atau film jepang pasti pernah melihat suatu perayaan yang di mana masyarakat Jepang melempar kacang pada setan.
Tradisi ini merupakan perlambang keinginan bebas dari penyakit dan selalu sehat sepanjang tahun. Oni (setan) yang terkena lemparan kacang konon bakal kabur karena kesakitan. Kacang kedelai atau kacang tanah juga dimakan setelah dihitung jumlahnya agar sama dengan usia orang yang memakan.




Credit: http://melisa-k--fisip09.web.unair.ac.id/artikel_detail-36579-Iklim,%20Musim%20dan%20Budaya%20di%20Jepang-Kebudayaan%20Musim%20Dingin.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar